Adapun tugas-tugas Tekom yang telah kami dapatkan dan telah dikerjakan mulai dari pembuatan poster, pembuatan blog, sampai pada tahap pembuatan Film. Tugas Tekom merupakan tugas yang lain dari pada yang lain yang membutuhkan banyak keterampilan, seni tersendiri sehingga kita dapat mengapresiasikan segalanya di sana.
Sampai sejauh ini tugas yang telah diselesaikan adalah pembuatan poster, serta pembuatan blog masing-masing anggota kelompok, sedangkan pembuatan film masih pada tahap perencanaan saja akan tetapi telah disiapkan segalanya dalam pembuatan film nanti
Film pada tugas tekom yang telah kami muat adalah mengenai konversi lahan khususnya di kawasan BSB, seperti kita ketahui bahwa lokasi BSB yang dahulunya merupakan daerah kebun karet, sekarang sebahagian wilayahnya telah di jadikan kawasan terbangun seperti bangunan-bangunan mewah, tempat penginapan, tempat perbelanjaan dll yang dikepalai oleh para developer yang telah menimbulkan banyak gugatan atau pertentangan dari masyarakat pribumi yang berada di kawasan BSB tersebut.
Akan tetapi suasana di kawasan BSB masihlah cenderung sepi atau dengan kata lain tidaklah ramai seperti kawasan terbangun lainnya, usaha kebun karet masih terus berjalan disana yang merupakan penghasilan terbesar di daerah tersebut
Dalam film ini akan diperagakan tokoh-tokoh yang bersangkutan dan terlibat didalamnya, seperti, Developer, tukang karet, orang pribumi, masyarakat dahulu, serta masyarakat modern. yang menceritakan kawasan BSB dahulu kala yang hanya ditumbuhi oleh banyak pepohonan tanpa ada satupun kawasan terbangun yang masih di huni oleh orang pribumi asli, yang kemudian seiring berjalannnya waktu, para developer mengambil alih perencanan di kawasan BSB tersebut yang memuuskan untuk di jadikan kawasan terbangun saja, dan tanpa disadari bahwa semua kawasan yang dulunya hanya ditumbuhi pepohonan sekarang telah ada bangunan megah yang terbangun disitu, sehingga orang pribumi asli yang ada di situ kaget dan menangis karena mereka kehilangan hutan mereka yang merupakan tempat tinggal bagi mereka dan sumber mata pencaharian mereka.
Para developer tidaklah mau tahu akan nasib para masyarakat asli yang ada di daerah tersebut karena yang mereka pikirkan hanyalah keuntungan semata.
0 komentar:
Posting Komentar